Hassan Basry
Hassan Basry bin Ismail Djinal, dilahirkan pada 17 Juni 1923 di kampung Padang Batung, Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Utara. Setelah menamatkan sekolah dasar (Volk-school) tahun 1932, beliau melanjutkan ke Hollands Inlandse School (HIS) selesai tahun 1939. Hassan Basry tidak seperti kebanyakan pemuda pada masa itu yang banyak melanjutkan ke MULO, beliau lebih tertarik pada bidang agama sehingga melanjutkan ke Sekolah Pendidikan Agama Tingkat Menengah (Tsanawiyah Al Wathaniyah) di Kandangan dan selesai tahun 1942.
Pada tahun 1942 itulah Hassan Basry meninggalkan kampung halaman pergi ke Pulau Jawa dan melanjutkan ke Kweek School Islam di Pondok Pesantren Gontor sampai selesai tahun 1945. Setelah lulus dari sana beliau diangkat menjadi guru agama pada Sekolah Menengah Pertama Islam di kota Malang.
Setelah proklamasi, Hassan Basry bersama putera-putera Kalimantan lainnya yang bermukim di Pulau Jawa ikut menyumbangkan tenaga bagi tegaknya Republik Indonesia. Saat itu beliau mendengar kegagalan perjuangan di Kalimantan sehingga bersama rekan lainnya pada tanggal 30 Oktober 1945 berhasil menyusup pulang ke Kalimantan Selatan.
Di Haruyan pada tanggal 5 Mei 1946 para pejuang mendirikan Lasykar Syaifullah. Program utama organisasi ini adalah latihan keprajuritan, sebagai pemimpin ditunjuklah Hassan Basry. Pada tanggal 24 September 1946 saat acara pasar malam amal banyak tokoh Lasykar Syaifullah yang ditangkap dan dipenjarakan Belanda. Karena itu Hassan Basry mereorganisir anggota yang tersisa dengan membentuk Banteng Indonesia.
Pada tanggal 15 Nopember 1946, Letnan Asli Zuchri dan Letnan Muda M.Mursid anggota ALRI Divisi IV yang berada di Mojokerto, menghubungi Hassan Basry untuk menyampaikan tugas yaitu mendirikan satu batalyon ALRI Divisi IV di Kalimantan Selatan. Dengan mengerahkan pasukan Banteng Indonesia Hassan Basry berhasil membentuk batalyon ALRI tersebut.
Perjuangan Hassan Basry di Kalimantan Selatan selalu merepotkan pertahanan Belanda pada masa itu dengan puncaknya berhasil memproklamasikan kedudukan Kalimantan sebagai bagian dari Republik Indonesia yang dikenal dengan Proklamasi 17 Mei 1949.
Hassan Basry meninggal pada tanggal 15 Juli 1984, dimakamkan di daerah Liang Anggang Banjarbaru Kalimantan Selatan. Dianugerahi sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 3 November 2001.
sumber: http://kerajaanbanjar.wordpress.com/2007/03/06/hassan-basry/
Pada tahun 1942 itulah Hassan Basry meninggalkan kampung halaman pergi ke Pulau Jawa dan melanjutkan ke Kweek School Islam di Pondok Pesantren Gontor sampai selesai tahun 1945. Setelah lulus dari sana beliau diangkat menjadi guru agama pada Sekolah Menengah Pertama Islam di kota Malang.
Setelah proklamasi, Hassan Basry bersama putera-putera Kalimantan lainnya yang bermukim di Pulau Jawa ikut menyumbangkan tenaga bagi tegaknya Republik Indonesia. Saat itu beliau mendengar kegagalan perjuangan di Kalimantan sehingga bersama rekan lainnya pada tanggal 30 Oktober 1945 berhasil menyusup pulang ke Kalimantan Selatan.
Di Haruyan pada tanggal 5 Mei 1946 para pejuang mendirikan Lasykar Syaifullah. Program utama organisasi ini adalah latihan keprajuritan, sebagai pemimpin ditunjuklah Hassan Basry. Pada tanggal 24 September 1946 saat acara pasar malam amal banyak tokoh Lasykar Syaifullah yang ditangkap dan dipenjarakan Belanda. Karena itu Hassan Basry mereorganisir anggota yang tersisa dengan membentuk Banteng Indonesia.
Pada tanggal 15 Nopember 1946, Letnan Asli Zuchri dan Letnan Muda M.Mursid anggota ALRI Divisi IV yang berada di Mojokerto, menghubungi Hassan Basry untuk menyampaikan tugas yaitu mendirikan satu batalyon ALRI Divisi IV di Kalimantan Selatan. Dengan mengerahkan pasukan Banteng Indonesia Hassan Basry berhasil membentuk batalyon ALRI tersebut.
Perjuangan Hassan Basry di Kalimantan Selatan selalu merepotkan pertahanan Belanda pada masa itu dengan puncaknya berhasil memproklamasikan kedudukan Kalimantan sebagai bagian dari Republik Indonesia yang dikenal dengan Proklamasi 17 Mei 1949.
Hassan Basry meninggal pada tanggal 15 Juli 1984, dimakamkan di daerah Liang Anggang Banjarbaru Kalimantan Selatan. Dianugerahi sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 3 November 2001.
sumber: http://kerajaanbanjar.wordpress.com/2007/03/06/hassan-basry/
Komentar
Posting Komentar